Pertama-tama, mari kita sepakati satu hal:
Yang suka berak sembarangan itu bukan cuma kucing. Manusia juga banyak. Tapi kucing nggak bisa dikasih SKCK atau disuruh tanda tangan pernyataan. Jadi solusinya beda.
Yuk, kita kupas tuntas penyebab dan cara mengatasinya. Jangan sampe rumah kamu jadi ladang ranjau yang penuh "ranjau biologis".
1. Pastikan Kamu Punya Bak Pasir yang Layak
Kucing itu hewan yang jaga image. Mereka nggak suka tempat yang jorok. Kalau kamu aja males pipis di toilet SPBU yang bau, kucing juga gitu.
💩 Solusi:
-
Sediakan litter box yang bersih dan cukup besar.
-
Jangan taruh di tempat yang rame kayak ruang tamu pas ada arisan. Taruh di tempat sepi tapi gampang dijangkau.
-
Ganti pasirnya secara rutin. Minimal seminggu dua kali. Kalau kamu ngarepin kucing berak di pasir yang isinya masih tai seminggu lalu, ya itu namanya kamu cari masalah.
2. Pakai Pasir yang Disukai Kucing
Ingat, kucing itu punya selera. Jangan kira semua pasir sama. Ada pasir yang wangi, ada yang nyerap bau, ada yang teksturnya kayak serpihan perasaan pas ditinggal nikah.
💩 Solusi:
-
Coba beberapa jenis pasir. Ada yang wangi lavender, ada yang natural, ada juga yang mahal doang tapi nggak disukai kucing.
-
Kalo kucingmu kelihatan kabur tiap liat pasirnya, itu bukan karena dia mau balapan, tapi karena dia jijik.
3. Jangan Sering Mindah-Mindah Litter Box
Kucing itu gampang bingung. Kalau kamu mindahin litter box seenaknya, dia bisa kayak manusia disuruh cari WC di mall asing — keliling sambil nahan.
💩 Solusi:
-
Tetapkan satu lokasi tetap. Konsisten.
-
Jangan taruh terlalu deket sama tempat makan/minum kucing. Mereka bukan kamu yang bisa makan mie sambil nonton YouTube dan BAB sekaligus.
4. Bersihkan Bekas “TKP” dengan Benar
Kalo dia udah pernah berak sembarangan di satu tempat, kemungkinan besar dia akan kembali ke “lokasi nostalgia” itu. Kucing itu suka kenangan. Bahkan kenangan buruk berupa kotorannya sendiri.
💩 Solusi:
-
Bersihkan pakai cairan penghilang bau khusus.
-
Jangan cuma disemprot pewangi. Nanti tempat itu malah jadi "toilet resmi kedua" menurut dia.
5. Cek Kesehatan dan Psikologisnya
Kucing yang tiba-tiba sering berak sembarangan bisa jadi lagi stres, sakit perut, atau merasa tidak dihargai karena kamu lebih sayang sama kucing tetangga.
💩 Solusi:
-
Cek ke dokter hewan kalau ada gejala aneh.
-
Jangan dikira semua masalah bisa diselesaikan dengan marah-marah dan semprot pakai air.
6. Berikan Penghargaan Saat Berak di Tempatnya
Yes, kucing juga bisa dikondisikan pakai reward system. Bukan berarti kamu kasih dia piagam, tapi camilan kecil aja udah cukup.
💩 Solusi:
-
Pas dia berak di tempatnya, kasih snack atau elus-elus dengan penuh cinta. Jangan kasih tumpengan, cukup kasih Temptations.
Intinya sih, angan buru-buru nyalahin si kucing. Bisa jadi yang nggak disiplin dan males bersih-bersih itu... kamunya. Kucing bukan manusia, tapi mereka punya standar kebersihan yang kadang lebih tinggi dari anak kosan.
Ingat:
“Hewan buang kotoran di tempat semestinya itu naluri. Tapi pemilik yang ngerti penyebabnya dan mau berbenah, itu baru prestasi.” – Dokter Omet, 2025
Semoga tulisan ini menyelamatkan rumahmu dari tragedi pijakan ranjau pagi hari.