![]() |
Hot Dog |
Friday, September 29, 2017
Gue
sebenernya nggak ada masalah dengan bentuk dan jenis kelamin, hanya saja
gue sedikit merasa aneh dengan istilah-istilah yang sering digunakan
buat nyebutin 'alat kelamin' pada seseorang, baik itu buat kelamin
cowok maupun kelamin cewek. Gue yakin di antara kalian udah nggak asing lagi
dengan orang yang suka mengganti istilah untuk menyebutkan alat
kelamin dengan sebutan 'anunya' atau 'itunya', well... kalo menurut gue
sih ini masih masuk dalam kategori wajar, tapi kalo udah menggantinya dengan nama-nama
makanan, seperti : pisang, terong, tongkol buat cowok, apem, tempe,
duren, dll (dan lainnya lupa) buat nyebutin alat kelamin cewek, ini sih udah kurang ajar
namanya. Gimana nggak kurang ajar coba kalo nama-nama yang orang tua kita
dulu kenalkan sejak kecil sebagai nama-nama makanan mendadak setelah
kita gede berubah fungsi buat nyebutin alat kelamin? Lagian tempe macam
apa coba yang kadang-kadang dibungkus pake pembalut?
Ngomong-ngomong
masalah pembalut, gue merasa beruntung karena pembalut diciptakan cuma
buat kaum cewek. Nggak kebayang seandainya cowok juga dianjurkan buat
pake pembalut ketika mimpi basah, kita mungkin bakal mengalami
kesulitan buat ngebedain mana punya kita dan mana hot dog (sosis yang dijepit sama roti). Bedanya cuma terletak diwarna sausnya doang sih.
Okeh,
kita balik lagi ke topik. Gue sering banget nemuin orang-orang yang nyebutin alat kelamin dengan
nama-nama jenis binatang, biasanya sih buat cowok diganti dengan istilah
burung. Yah meskipun dia bertelor dan berbulu, tapi mana ada sih burung yang paruhnya tumpul gitu? Hmm...
kalo buat punya cowok itu burung, terus kalo buat punya cewek namanya
pemakan burung gitu? Soalnya gue belum pernah mendengar orang yang
mengganti istilah kelamin cewek dengan nama binatang.
Dan istilah yang menurut gue nggak masuk akal adalah kemaluan. Yang jadi pertanyaan gue adalah : kenapa mesti disebut dengan kemaluan? Kenapa sih kita nggak menyebutnya dengan sebutan kebanggaan, keberanian
atau apa gitu? Memang seberapa hina dan nista bentuknya kah sehingga
kita harus menyebutnya dengan sebutan kemaluan? Hmm... atau mungkin
disebut kemaluan jangan-jangan karena letaknya yang selalu ngumpet dan
cenderung sering kita tutup-tutupi? Atau mungkin jangan-jangan karena
ulah benda tersebut yang kadang-kadang nggak terkendali sehingga bikin
malu yang punya? Entahlah. Tapi masa sih nggak ada satu pun orang yang
bangga dengan alat kelaminnya? Kalaupun kita merasa malu dengan
kelamin yang kita punya, kita masih bisa kok membangga-banggakannya,
kan kita masih bisa bilang "Kemaluanku adalah kebanggaanku"?
Nah
yang terakhir, ini yang paling absurd menurut gue, menyebut alat
kelamin dengan panggilan nama orang, misal : si Otong, si Imin, atau
mungkin nama panggilan yang lebih keren seperti Mr. P (Mister Penis).
Nama yang terakhir gue sebutin tadi adalah nama panggilan yang sangat
kebule-bulean, bahkan lebih bule dari nama yang gue punya berdasarkan
akte kelahiran. Menurut gue ini nggak ada pantes-pantesnya. Coba deh lo
perhatiin dengan seksama punya kalian masing-masing, apakah mereka
tampak seperti kebule-bulean? Tinggi besar, putih dan berambut pirang? Nggak kan? Kalo yang gue liat sih mereka sama sekali nggak keliatan
bule-bulenya, malah justru lebih keliatan kenegro-negroan gitu, udah item, kecil, keriting lagi rambutnya.
O
iya, by the way kalian pernah nggak nonton film "Namaku Dick" yang
diperanin sama Tora Sudiro. Dalam film tersebut ceritanya si Bama (Tora
Sudiro) dikutuk sama mantan kekasihnya yang pernah disakiti sehingga
kelamin yang dia miliki bisa ngomong. Gue sih curiga, jangan-jangan
jaman dahulu kala, ada pasangan selingkuh cowok sama cewek yang nggak sadar
kalo ternyata kelamin yang mereka miliki itu dikutuk sama pasangan
mereka masing-masing jadi bisa ngomong. Pada suatu hari pas mereka lagi
ML, biar aman kebetulan 'itunya' yang cowok dipakein kondom.
Ditengah-tengah mereka sedang ML, tiba-tiba kondom yang dipake sama si
cowok tadi bocor, dan mendadak 'itunya' si cewek jadi panik dan seraya
berteriak dengan logat kebule-bulean yang kental "Kok basyahh? bochor ya?
Bochoorrr... Bochoorrr...". Nah, dari situlah sebabnya kenapa kelamin
manusia dipanggil dengan nama yang kebule-bulean, yaitu Mr. P (Tuan
Penis) sama Mrs V (Nyonya Vagina). :D
Dokter Omet
Hampir menjadi lulusan terbaik dari sebuah universitas terbuka, tapi sayangnya gagal karena ternyata dia ga lulus Ujian Nasional di sekolah. Meskipun ga jadi kuliah apalagi jadi lulusan terbaik universitas terbuka, tapi dia selalu terbuka kok kalo cuma untuk sekedar dimintai pendapat. PENDAPAT lho ya... bukan PENDAPATAN...
Related Posts
Buang Air Besar (BAB) Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya, kata ganti untuk poop aja bisa bermaca
Anyang-anyangan apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Terima kasih sudah bertanya tentang apa penyebab anyang-anyangan dan bagaimana cara
Tukang Pijit Kalian pernah iseng perhatiin tukang pijit nggak sih? Tukang pijit ada ijazahnya seg
Gimana sih bau upil? (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Semoga kalian nggak pada
Mandi Mandi, merupakan kegiatan rutin yang orang normal lakukan setiap hari. Biasanya, mand
Fungsi Puting Cowok? Ada satu pertanyan yang sampai detik ini masih belum gue temukan jawaban yang bisa b
0 komentar: