
Sejak
kecil hobi gue adalah nonton Power Rangers, dan setiap kali nonton acara tersebut mau nggak mau otak gue didoktrin dengan pemahaman bahwa menolong orang lain itu
tugas mulia, menolong orang lain itu akan membuat kita jadi terlihat
keren, hingga masa kecil gue terlintas
untuk memiliki cita-cita menjadi seorang Power Rangers. Namun setelah mengenyam
bangku pendidikan, cita-cita untuk menjadi Power Rangers adalah hal yang sangat mustahil,
akhirnya gue merubah cita-cita dokter yang awalnya ingin menjadi Power Rangers berubah menjadi seorang yang
sama-sama memiliki tugas yang mulia, yaitu : dokter.
Ternyata untuk menjadi seorang dokter pun masih menjadi cita-cita yang ketinggian buat gue, mengingat gue memiliki keterbatasan materi dan keterbatasan mental. Maka sebab itulah, gue menjalani hari-hari gue dengan seperti yang sekarang gue lakukan ini, yaitu menjadi seorang dokter dunia maya, dokter yang praktek hanya di dunia maya. Meskipun nggk digaji dalam bentuk uang, namun gue yakin bahwa Tuhan akan menggaji gue dalam bentuk pahala.
Setidaknya gue memiliki prinsip yang hampir sama dengan dokter yang ada di dunia nyata yaitu : Seneng kalo liat orang lain seneng, dan akan tambah seneng lagi kalo liat orang lain susah.
Ternyata untuk menjadi seorang dokter pun masih menjadi cita-cita yang ketinggian buat gue, mengingat gue memiliki keterbatasan materi dan keterbatasan mental. Maka sebab itulah, gue menjalani hari-hari gue dengan seperti yang sekarang gue lakukan ini, yaitu menjadi seorang dokter dunia maya, dokter yang praktek hanya di dunia maya. Meskipun nggk digaji dalam bentuk uang, namun gue yakin bahwa Tuhan akan menggaji gue dalam bentuk pahala.
Setidaknya gue memiliki prinsip yang hampir sama dengan dokter yang ada di dunia nyata yaitu : Seneng kalo liat orang lain seneng, dan akan tambah seneng lagi kalo liat orang lain susah.