Friday, January 16, 2015

Tips Pacaran Awet Tanpa Bahan Pengawet


Setiap pasangan yang lagi saling jatuh cinta pasti mendambakan agar hubungan mereka bisa tetap awet, bertahan lama dan nggak basi. Kalo mungkin bisa diangetin, mungkin udah diangetin, atau mungkin kalo bisa dipakein bahan pengawet, pasti sudah dikasih formalin deh itu hubungan. Namun sayangnya hubungan pacaran itu nggak sesederhana sayur lodeh atau sesimple tahu. Pacaran ya pacaran.

Untuk itu kali ini dokter mencoba untuk sedikit berbagi tips agar pacaran bisa tetap awet tanpa bahan pengawet. Dan inget, tips-tips yang bakal dokter kasih ini bukanlah tips yang wajib lo ikutin. Meskipun demikian, percaya deh... tips-tips berikut udah banyak yang ngebuktiin.

1. Jaga Komunikasi Agar Tetap Lancar

Rasanya mustahil banget bila dalam sebuah hubungan tidak terjadi komunikasi sama sekali antara satu sama lain. Bahkan buat pasangan yang bisu sekalipun, mereka pasti memerlukan komunikasi untuk saling berinteraksi, meskipun hanya dengan sebuah isyarat.

Komunikasi tidak harus dilakukan setiap detik ataupun setiap menit, juga tidak harus langsung bertatap muka. Buat yang menjalin hubungan jarak jauh, kita tidak perlu khawatir lagi. Sebab di jaman yang serba modern ini kita tidak perlu lagi susah-susah berkirim surat ataupun telegram, yang notabene bikin boros waktu, yang ada malah keburu tua. Kini, meskipun kita berada di tempat berbeda, kita masih bisa memanfaatkan media telekomunikasi yang jauh lebih hemat waktu agar hubungan tetap terjaga, entah itu lewat situs jejaring sosial, sms, telepon atau mungkin yang lebih modern lagi, yaitu via BBM atau Whatsapp. Yap… seperti pepatah lama yang mengatakan 'Jauh di mata... dekat di hape'.

Untuk intesitasnya, masing-masing pasangan bisa menyesuaikan dengan waktu dan kebutuhan. Kita juga tidak harus membebani pasangan kita dengan aturan 'wajib lapor tepat waktu' (memangnya maling?). Berilah dia sedikit kebebasan. Dalam hal ini, kepercayaan sangat berperan penting.

Komunikasi yang baik itu minimal dilakukan 1x24 jam, lebih banyak lebih bagus. Tapi inget...!!! Kalo kebanyakan juga nggak bagus lho.

2. Beri Dia Kepercayaan Sepenuhnya

Selalu dicurigai dan dihujani dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan kita rasanya nggak enak banget bukan? Seperti : Kamu dimana? Dengan siapa? Semalam berbuat apa? Oke, memang bener juga sih, semua itu adalah sebagai wujud perhatian kita, tapi kalo tiap hari diberondong dengan pertanyaan rutin yang demikian, pasangan kita juga lama-lama bakal males dan bakal buang tuh handphone. Nggak mau kan?
Berilah dia kepercayaan, dengan begitu berarti kita telah menghadiahinya dengan sebuah kebebasan untuk mendapatkan haknya. Sebagai seseorang yang telah diberi kepercayaan, kita juga tidak boleh begitu saja menyia-nyiakan kepercayaan tersebut. Hargailah sepenuhnya orang yang telah memberikan kepercayaan kepada kita, atau selamanya kita mendapatkan kepercayaan darinya.

Contoh kecil yang mungkin bisa dilakukan adalah pada setiap kali kamu atau pasangan kamu mau pergi, usahain beri kabar, pergi kemana, ngapain dan sama siapa? Dengan begitu, kita bisa pergi dengan tanpa beban dan perasaan takut dicurigai atau dituduh macam-macam. Begitu juga dengan kita yang yang dimintai izin, kita nggak perlu was-was, sebab kita tau kemana dan maksud serta tujuan dia pergi. Dengan sikap saling percaya tersebut, niscaya semua akan terasa indah bila dijalani.

Tapi inget ya, dalam hal ini jangan sekali-kali menghancurkan kepercayaan yang udah pasangan kita berikan. Sebab, rasanya bakalan sangat sakit, tapi nggak berdarah.

3. Positif Thinking

Positif thinking bukan sodara kembarnya Ayu thinking si pelantun tembang 'Alamat Palsu' itu bukan lho ya, positif thinking itu artinya berpikir positif (Eh udah pada tau kan ya?).

Biasanya berpikir positif di tengah-tengah pikiran yang sedang kacau memanglah sulit, mungkin justru malah pikiran negatiflah yang lebih dulu muncul dan dengan cepat menjangkit pikiran kita. Misal, pada saat si dia seharian sama sekali nggak ada kabar, atau pada saat pesan singkat yang kita kirim tak kunjung mendapat balasan dan berkali-kali telepon tak juga diangkat. Percaya atau nggak, pikiran parno kitalah yang justru malah lebih cepat menghasut otak kita ketimbang pikiran positif. Otak kita akan lebih mudah berpikir 'Ah... Jangan-jangan dia begini/begitu... sampe-sampe nggak ada waktu buat ngasih kabar, bales sms atau angkat telepon' dari pada berpikir 'Mungkin dia lagi... kali... jadi dia nggak sempet ngasih kabar, bales sms atau angkat telepon... ya udah deh nggak pa pa...'. Hayo ngaku nggak?

Berpikirlah positif, jangan biarkan kesalahpahaman mengganggu kebersamaan yang seharusnya terjadi, ujung-ujungnya kita yang akan rugi bukan? Sebelum berpikir negatif, ada baiknya kita sebisa mungkin berusaha untuk 'woles' dulu.

4. Selesaikan Masalah Sesegera Mungkin

Well, mungkin inilah salah satu jurus terjitu yang sampe sekarang masih jadi andalan.

Dalam berpasangan, secocok apapun pasangan kita terhadap standar ideal kita, belum tentu menjamin nggak terjadi cek-cok dalam keseharian. Bila itu terjadi, maka selesaikanlah masalah tersebut dengan secara jantan dan betina. Ups... maksud dokter dengan kepala dingin. Dan yang perlu diingat adalah : Jangan mengambil keputusan apapun dalam keadaan kepala sedang mendidih. Bila kepala keduanya sama-sama sedang mendidih, mending buat nyeduh kopi deh tunggulah sampai salah satu reda.

Jangan biarkan banyak waktu terbuang sia-sia untuk berpikir berulang-ulang buat berinisiatif memulai mengucap kata 'maaf duluan', meskipun itu bukan untuk kesalahan kita. Ingatlah..!!! Terkadang kita memang harus meminta maaf bukan untuk mengakui kesalahan yang kita lakukan, tetapi karena untuk menjaga agar kita tidak kehilangan orang yang paling kita sayangi. Dengan meminta maaf untuk kesalahan yang tidak kita lakukan, itu tidak akan membuat kita rendah di mata dia, tetapi justru malah kita akan terlihat lebih gentle sebagai cowok.

Pada kenyataannya, terkadang memaafkan kesalahan seseorang tak berarti telah melupakan kesalahan yang telah diperbuat. Mungkin butuh waktu untuk benar-benar bisa melupakannya, berilah dia waktu. Manfaatkanlah waktu-waktu tersebut untuk saling berintrospeksi dan saling mengevaluasi diri. Karena bisa jadi pada waktu-waktu tersebutlah fase kedewasaan kita meningkat.

Okeh... sekian tips yang bisa dokter bagi, mau diikuti ya syukur... nggak diikuti ya terserah, itu hak kalian, toh yang mau pacaran juga kan kalian. Hehe...

Tips ini sebelumnya pernah diposting di sini 

Previous Post
Next Post

Hampir menjadi lulusan terbaik dari sebuah universitas terbuka, tapi sayangnya gagal karena ternyata dia ga lulus Ujian Nasional di sekolah. Meskipun ga jadi kuliah apalagi jadi lulusan terbaik universitas terbuka, tapi dia selalu terbuka kok kalo cuma untuk sekedar dimintai pendapat. PENDAPAT lho ya... bukan PENDAPATAN...

Related Posts

0 komentar: